GADIS TANPA MATA

Berlari-lari di depan pikiran, namun tak tersapa.
Belum saatnya bermain dengan senyuman yang manis.
Datang seiring angin dari kaki gunung seakan keindahan menyahut.
Bayang-bayang hitam seakan berjarak jauh dari pandangan.

Satu saat kau menaruh pandangan, namun semu.
Membaca hanya jadi alibi semata.
Menilai hanya menjadi suapan belaka.
Melihat hinggap tersapu sebuah riak.




Kau lari tanpa arah.
Namun tetap di sekitar.
Keindahan dan Cinta.
Tenggang Rasa bertumpuk.

Ada yang mati, ada yang hidup.
Terus berganti hingga dirimu memanggil hati.
Walaupun tanpa mata, karena tak terarah
Hingga kau menaruh hati pada yang pantas, dalam pelarian.

Walaupun Begitu Keindahan dan Cinta selalu ada padamu.

This entry was posted on Thursday, May 23, 2013 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response.

Leave a Reply